Jalan ini panjang. Setiap saat menghadapi beragam kerikil dan onak duri. Beragam problem menerpa, baik dari internal maupun eksternal. Sementara, tidak ada istirah di jalan ini. Tidak ada cuti dalam dakwah. Terus, terus dan terus bergerak menuju Allah. Di setiap tanjakan jalan yang menaik, kita perlu menyediakan stok kesabaran yang melimpah.
Sabar di jalan dakwah, harus selalu menjadi suluh penerang sang da`i dalam berjalan. Sebab, semenit saja lepas dari kesadaran itu, da`i akan menjadi tidak sabar. Ketidaksabaran da`i akan menjadi pintu pembuka bagi kegagalan-kegagalan meniti jalan.
Yang mengkhawatirkan adalah ketika akibat ketidaksabaran itu, berbuntut di akhirat kelak. Na`udzubillah. Allahumma `ainni `ala dzikrika wa syukrika wa husni `ibadatika.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar