Bencana di seputaran kita.Banjir dan longsor nyaris merata sejak dari Madiun, Ngawi,Ponorogo,Trenggalek,Tulungagung hingga Malang dan kota-kota lain di Jatim. Apa artinya? Apa artinya ini semua. Tentu saja bukan sekedar kita tahu bahwa penyebab semua ini lantaran hutan yang kian hari kian habis dibabat. Juga bukan sekedar karena apa yang orang ramai katakan sebagai global warming,pemanasan global..
Namun, dari sisi dakwah, ini adalah sebuah titik akumulatif,dimana Allah SWT telah mengambil sebuah "kebijakan" bahwa negeri ini memang layak menerima sebagian dari takdir-Nya berupa kemalangan-kemalangan,cerita-cerita buruk.Barangkali inilah wujud nyata dari "dzoharol fasadu fil barri wal bahri bima kasabat aidinnas". Dipampangkan di sekitar kita akibat dari ulah tangan manusia. Keluarannya bisa berupa : banjir, longsor, puting beliung,gelombang laut tinggi, kelud dan krakatau batuk-batuk hingga ancaman tsunami.
Dengan logika dakwah, semua soal menjadi begitu sederhana.Termasuk apa yang diributkan orang dengan istilah bencana.Ya,ini semua hanyalah buah dari sikap ketidaktaatan dan sikap abai penghuni semesta ini dari titah Allah SWT.
Bencana di sekitar kita.Kalau begitu, apa artinya ini bagimu? Gampang saja : Ini adalah jeweran Allah kepada orang-orang. Pertanyaannya adalah : terasa apa tidak bahwa ini jeweran dari-Nya. Nah, disinilah tugas dakwah itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar