Selasa, 05 Februari 2008

Dakwah Terbuka, Perlu Pembekalan Pada Kader

Dakwah secara terbuka adalah sebuah pilihan yang tidak bisa dihindari. Ini ketika dakwah ingin masuk sebagai salah satu pilar penentu arah negeri ini. Apalagi ketika tahun 2009 nanti dakwah diharapkan menjadi 3 besar kekuatan politik nasional. Tentu ini sebuah cita-cita yang besar.

Yang nampaknya perlu dibahas secara jeli adalah bagaimana agar fenomena membuka diri ini benar-benar dipahami oleh kader secara luas. Artinya, ada pemahaman yang sama di seluruh elemen dakwah, sejak dari pusat hingga daerah. Berdakwah di era keterbukaan memerlukan wawasan yang jauh lebih detail.Sehingga kalau tidak disiapkan justru bisa menjadi kontra produktif. Oleh karena itu, kader dakwah di semua lini wajib hukumnya ditambah beragam wawasan, sejak dari wawasan sosial,politik,budaya hingga soal-soal kebangsaan.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

dakwah terbuka ? suatu keniscayaan di negeri ini. dawah memang harus merambah ke segala 'arah' namun mempunyai satu tujuan, ALLAH ghayatuna pastinya. salah satunya melalui hubungan antar komunitas. bisa antara komunitas dakwah satu dengan komunitas dakwah lain, komunitas dakwah dengan komunitas manula dengan sepeda 'ontanya' dsb. selamat berjuang di era demokrasi untuk menjalankan vox dey menjadi vox populy. selamat berjuang saudaraku.

Unknown mengatakan...

setuju, pembekalan para kader dakwah di era glogal yang menuntut keahlian khusus namun juga ditunjang wawasan yang mendunia (spesialis dan berwawasan global), karena dengan "terbuka"-nya sebuah partai dakwah di indonesia muncul opini di masyarakat bahwa partai tersebut "bukan partai dakwah" lagi. gimana yang lain?