Nampaknya memang seperti tak bersinggungan. Ekonomi dan dakwah. Yang pertama menunjukkan sebuah dunia yang profan,bersifat sekuler dan kekinian. Sementara yang terakhir mengesankan sebuah keadaan yang seakan-akan hanya berkaitan dengan akhirat.Padahal dua dunia itu saling terkait,saling menunjang.Dakwah tanpa ditopang oleh kegiatan ekonomi akan menjadi pincang dan berjalan terseok-seok. Sangat klise terasa, bagaimana seorang kader dakwah sering tidak bisa mobile dalam menjalankan bertumpuk amanah hanya gara-gara tidak memiliki pulsa untuk hand phone-nya. Atau ada cerita lain, mereka tidak ada fulus untuk transport.
Cerita-cerita seperti ini adalah masalah yang sangat klise di dunia dakwah dan aktivis islam bahkan klise pula di dunia islam pada umumnya. Mau membangun masjid, bingung dana.Mau menggelar pengajian, anggaran darimana ?
Oleh karena itulah, maka sudah sangat mendesak untuk merumuskan sebuah program ekonomi untuk menunjang dakwah. UMKM adalah pilihan yang pas jika kita mau masuk dalam ranah dunia usaha. Hanya saja, memang harus menjadi pelajaran besar kasus-kasus yang dahulu pernah mengenai para aktivis dalam aspek muamalah. Perlu pembelajaran yang cepat, menambah ilmu manajemen, akuntansi keuangan dan sebagainya sebelum terjun secara benar dalam kancah ekonomi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
setuju,memang harus dipacu ekonomi untuk dakwah
Posting Komentar